Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis

Peluang Tipis Yoyok Sukawi di Pilwakot Semarang 2024

3 Juli 2024   22:14 Diperbarui: 3 Juli 2024   22:23 117 1
RUMOR menyebutkan, Yoyok Sukawi (YS) akan menjadi lawan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) di Pilwakot Semarang 2024. Mari hitung peluang sejak awal.

YS dikenal publik, awalnya karena ia anak mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip. Pada masa bapaknya berkuasa, ia menjadi manajer PSIS. Sampai sekarang jabatannya naik jadi Chief Executive Officer atau CEO. Bisa dibilang, ia paling paham tentang PSIS. Naik-turun, masuk liga, degradasi, menang, kena sanksi, ribut antarsuporter, ia paham semua. Mengapa PSIS sempat diijuluki tim sepak bola gajah, YS mengerti itu.

Pada Pileg 2014 dia maju sebagai calon DPR RI, nomor urut 12. Dia pakai nama "AS Sukawijaya (Yoyok Sukawi)" di kartu suara. Karena nama aslinya kurang dikenal. Waktu itu ia mewakili Dapil Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Salatiga.  

Tahun 2016, terjadi fenomena menarik. GOR Jatidiri Kota Semarang waktu itu sedang dibangun, akhirnya menjadi tim musyafir (bukan tim kandang utama) di Magelang. Biasanya saya berangkat ke Jatidiri setelah dhuhur (dari rumah saya di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang), menjadi harus berangkat jam 09.00 ke Magelang. Apalagi kalau main malam, pulang bisa pukul 03.00 pagi sampai di rumah.

Ndak ada makan siang gratis. Pimpinan kelompok suporter pasti dikasih kuota penjualan tiket, ke mereka yang punya KTA. Koneksi YS dan para suporter semakin terbentuk.

Di Pileg tahun 2019 YS kembali menang dan melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jateng 1 (Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Kabupaten Semarang).

Tahun 2020, muncul nama Hendrar Prihadi (Hendi) dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) yang maju di Pilwakot Semarang. Keduanya identik dengan Plat H (Hendi dan Hevearita). Mayoritas orang menghitung, Hendi - Ita tidak terkalahkan. Benar. Hendi-Ita jadi setelah melawan kotak kosong.

Saat itu, YS sudah terlihat sebagai tokoh, namun tidak punya kekuatan yang diperhitungkan selain dari PSIS.

Pada Pileg tahun 2024, YS kembali lolos ke Senayan, salah satunya dengan memanfaatkan kegemaran anak-anak sekolah (khususnya para pemilih pemula di tingkat SMA) terhadap sepak bola. YS pakai para pemain yang dikontrak PSIS (seperti Marukawa, Gali Freitas, dan Fortes) dengan label "PSIS Goes to School". Efek ini mirip kampanye.

Selain itu, YS juga mendulang suara melalui beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), karena dia duduk di Komisi X DPR RI yang salah satunya membidangi pendidikan. Efek ini lumayan mengena atau tidak, kita tidak tahu.

Kalau dihitung, itulah dua kekuatan YS. Dari PSIS dan beasiswa PIP.

Apakah PSIS dengan suporter Panser Biru dan Snex sepenuhnya di bawah komando YS? Belum tentu. Panser Biru dan Snex, bukan suara yang bisa dikendalikan dengan mudah. Mereka ini beragam. Ada yang punya KTA, ada yang nggak memperbarui KTA. Ada generasi tua dan muda, ada yang memperbarui KTA ada yang tidak, ada yang suka politik ada juga yang hanya suka bola. Sekitar 30 ribu di Panser Biru dan 15 ribu yang tergabung di Snex, saya berani jamin, belum tentu 70% pilih YS saat maju di Pemilu, baik di Pemilihan Legislatif atau mungkin jika maju di Pemilihan Wali Kota.

YS mencoba bangun citraan bahwa PSIS ada di bawah kendalinya. Reply di X (Twitter) ketika PSIS kena sanksi dan kepedean.

Saya sempat mengumpulkan berita secara urut, sejak Maret 2024, tentang YS.

YS waktu itu sibuk cari rekomendasi.

Terlihat, meskipun katanya sejak awal Partai Demokrat mencalonkan dirinya sebagai "calon wali kota". (Kompas 16/5/2024) Sebenarnya baru "bakal calon", karena yang resmi menetapkan bukan dirinya. Belum calon.

Kalau waktu itu Partai Demokrat sudah pasti mencalonkan YS, itupun kata YS sendiri, bukan resmi kata Partai Demokrat apalagi penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sejak Mei 2024, YS sudah sibuk mencari dukungan. Ia melamar semua partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dan semuanya masih belum pasti. Yoyok menyatakan sendiri.  

"Seperti kemarin Gerindra diundang untuk memaparkan skema kualitas visi-misi dan yang lainnya. Terus Golkar, sudah kita kembalikan formulirnya. PSI pun sama sudah mengembalikan formulir," ucap Yoyok.

Artinya? YS menyatakan bahwa KIM belum pasti mendukung dirinya.

Yang pasti, Yoyok mengucapkan ini: "Seluruh kader hingga akar rumput siap 100 persen memenangkan Yoyok Sukawi dalam Pemilihan Wali Kota Semarang," imbuh dia. Kompas (25/6/2024).

Sekali lagi, itu bukan berarti semua memang mendukung Yoyok. Yang pasti, itu ucapannya kepada media, bukan ucapan dari akar rumput.

Rupanya Yoyok ingin mengulangi kemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024, dengan berusaha mendaftar di partai-partai yang tergabung di KIM tingkat daerah.

Apakah semudah itu mengulangi drama kemenangan Pilpres untuk YS? Tidak semudah itu. Pilpres bukan Pilkada, apalagi di Kota Semarang.

Mari kita ringkas.

Kekuatan YS berasal dari suporter PSIS yang suaranya belum tentu untuk dirinya. YS mengharap ada efek di balik 20 ribu beasiswa PIP yang dia akomodir. Secara internal di Demokrat, YS masih sibuk mencari dukungan aklamasi, dan ia masih repot mengajukan lamaran sampai sekarang ke partai-partai KIM. Bicara riil, YS belum pernah diceritakan memberikan uang pribadinya, untuk suatu acara atau charity. Dengan kata lain, ia masih sibuk cari dukungan amunisi untuk dana kampanye dan mungkin amplopan di "Hari H" nanti. Kalau saja ia tipikal "petinju" yang suka menggenggam erat apa yang sudah ia pegang (misalnya: uang), maka keadaan akan lebih rumit lagi.

Publik akan lebih menyukai Plat H. Hevearita. Sebelumnya juga Plat H, Hendi. Di bawah Hevearita, Semarang lebih maju. Semarang Kondang!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun