Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife

Gaya-gaya Kepemimpinan

16 April 2014   23:26 Diperbarui: 23 Agustus 2020   19:10 125949 0
Beberapa pendapat para ahli tentang kepemimpinan mengandung pengertian dan makna yang sama. Antara lain dikemukakan oleh:
1. SutartoKepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuanmempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersediabekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Sondang P. SiagianKepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar melaksanakan pekerjaan bersama menuju suatu tujuan tertentu.
3. Ordway TeadKepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. George TerryKepemimpinan adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai keinginan pemimpin.
5. Franklin G. MoooreKepemimpinan adalah kemampuan membuat orang-orang bertindak sesuai dengan keinginan pemimpin.
b. Gaya-Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan OtokratisGaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. 
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah.
Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman. 
Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:

  1. Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin;
  2. Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin;
  3. Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
  4. Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
  5. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara ketat;
  6. Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat;
  7. Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna dari bawahan tanpa syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun