Bayi tersebut dititipkan di Kakaknya (Sarce Samaran) yang tinggal di Kaimana, yang juga menjadi salah satu korban kecelakaan tersebut sementara Pak Charles tinggal di Merauke, istri dan ketiga anaknya yang lain tinggal di Timika. Saya tidak jelas, alasan Pak Charles menitipkan bayinya tersebut kepada kakaknya, yang saya tangkap kakaknya minta mengurus bayi tersebut.
Profesinya sebagai pendeta memberikan kekuatan kepada Pak Charles untuk menerima musibah kehilangan kakak serta bayi mungilnya sebagai kehendak Tuhan, meskipun ada nada kesedihan di matanya. Dia mengatakan bahwa Galilea sedang lucu-lucunya.
Ada hal yang cukup mengagetkan dari cerita Pak Charles yg tidak pernah diberitakan, katanya Galilea pada saat diangkat dari laut sebenarnya masih hidup meskipun mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya, sayangnya tenaga medis yg berasal dari puskesmas tidak siap dengan perlengkapan penyelamatan darurat sehingga nyawa Galilea tidak tertolong. Tidak ada oksigen untuk bantu pernafasan dan selimut hangat yang bisa mengembalikan suhu tubuh Galileo yg basah kuyup dan kedinginan..
Pak Charles pun cerita bahwa kakaknya (Sarce Samaran) sebenarnya pernah mengalami koma akibat gangguan ginjal, untungnya sempat dioperasi tapi satu ginjalnya sdh tdk berfungsi. Kematian memang tidak bisa diduga oleh manusia, bukan karena penyakit akut yg menjemputnya justru dalam kondisi riang sambil memangku bocah mungil Galilea kematian itu menjemputnya..dalam pesawat di laut Kaimana.
Turut Berduka cita yang sedalam-dalamnya buat Pak Charles sekeluarga.