Di sebuah ruang yang melampaui waktu dan ruang, tiga kursi tersusun rapi di panggung yang dikelilingi oleh cahaya lembut. Di satu sisi, Plato duduk dengan tenang, matanya berbinar penuh semangat. Di sisi lain, Friedrich Nietzsche tampak gelisah, tidak sabar untuk mengekspresikan pandangannya. Di tengah, kursi yang paling megah ditempati oleh Immanuel Kant, siap menjadi moderator  debat yang mungkin akan mengguncang dasar-dasar pemikiran.
KEMBALI KE ARTIKEL