Ketahanan pangan Indonesia menghadapi tantangan serius di tengah perubahan iklim, penurunan luas lahan pertanian, dan tingginya ketergantungan pada beras sebagai makanan pokok. Konsumsi beras per kapita di Indonesia mencapai 139 kg per tahun, jauh melebihi rata-rata dunia yang hanya 65 kg per kapita. Ketergantungan ini menempatkan Indonesia pada risiko ketahanan pangan, terutama ketika produksi beras terganggu atau gagal panen terjadi. Untuk itu, mencari alternatif beras yang berasal dari sumber daya lokal yang melimpah dan terdiversifikasi menjadi prioritas.Banyak bahan pangan lokal yang kaya karbohidrat seperti talas, keladi, sagu, sorgum, jagung, ubi jalar, dan singkong menawarkan potensi besar untuk menggantikan sebagian konsumsi beras. Selain itu, pengembangan sumber-sumber pangan ini juga dapat mengurangi tekanan pada lahan sawah dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.