Oleh Aldi M. Perdana
Selembar puisi, aku remas gemas untuk menahan kemelut dan deru dalam lakonku
Coretan yang tambal sulam itu menjadi tak sempurna
Dan memang tak pernah sempurna sejak aku mulai membuat penaku menari lembut
Seperti Dewi Malam yang tersisa dari purnamanya
***
Aku masih mengingatnya,
Enam belas ribu enam ratus tiga puluh empat jam yang terlarut dalam banyak peran
Ternyata aku masih menjadi lilin
Meski tersisa sumbu dalam cawan kini