Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

People Power 2.0

14 Januari 2010   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:28 116 0
Melihat perkembangan 5 tahun terakhir terutama pada tahun 2009 dimana informasi dan berita dimana sudah sangat sedikit di pengaruhi oleh campur tangan pemerintah, sehingga banyak yang berpendapat ini disebabkan oleh pergerakan mahasiswa dengan panji Reformasinya pada tahun 1998 dan saya sangat setuju dengan pendapat itu jika di katakan reformasi 1998 sangat berpengaruh, namun saya lebih sependapat jika reformasi 1998 bukan akhir dari reformasi melainkan sebuah jalan baru yang sangat luas dimana hasil kerja-keras mahasiswa pada saat itu merupakan sebuah awal pendobrakan atas hak kebebasan sebagai manusai yang selama ini di renggut oleh pemerintah. 2009 di Indonesia merupakan sebuah tahun dimana People Power 2.0 mulai menjadi sebuah kekuatan media baru yang sangat kuat dan menakutkan dimana selama ini dalam hal pemberitaan di kuasai oleh media cetak, surat kabar ataupun televisi,  coba kita simak kasus Prita Mulyasari dan kasus Bibit-Chandra yang mana membuat para pengguna internet (netter) merasa geram dengan apa yang terjadi pada mereka sehingga para netter ini merapatkan barisan guna menggalang dukungan serta material dengan hadirnya koin keadilan bagi Prita serta jutaan dukungan bagi Bibit-Chandra. 2009 juga banyak perusahaan yang bergerak di bidang informasi media cetak mengalami kesulitan di bidang financial, memang walaupun itu hanya terjadi pada perusahaan yang berada di luar negeri terutama amerika serikat dan eropa dimana seperti saya kutip di TIME

“The crisis in journalism has reached meltdown proportions. It is now possible to contemplate a time when some major cities will no longer have a newspaper and when magazines and network-news operations will employ no more than a handful of reporters.”
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun