Fenomena ini membuat saya teringat dengan layar TN di dunia komputer yang kini sudah banyak ditinggalkan. Panel TN terkenal dengan sudut pandang yang terbatas dan kualitas warna yang kurang optimal, mirip dengan karakteristik TG Anti Spy. Di saat produsen smartphone berlomba menghadirkan layar dengan teknologi terbaik, kita justru memilih untuk mengurangi kualitasnya dengan pemasangan pelindung layar semacam ini.
Pemasangan TG Anti Spy membawa dampak yang cukup mengganggu pada tampilan layar. Warna-warna yang seharusnya bagus dan tajam menjadi lebih pudar, dan kecerahan layar berkurang secara signifikan. Smartphone yang dibekali layar berkualitas tinggi jadi tidak bisa menampilkan kemampuan terbaiknya karena terhalang lapisan anti spy aneh ini. Pengalaman menikmati konten pun jadi tidak maksimal.
Menurut saya, penggunaan TG Anti Spy ini terasa aneh mengingat kita rela mengorbankan kualitas layar smartphone hanya untuk fitur anti intip. Bukankah lebih baik mencari tempat yang lebih privat terlebih dahulu untuk membuka data sensitif? Atau jika benar-benar terdesak, kita bisa menurunkan brightness layar. Toh, jika seseorang benar-benar penasaran, mereka akan mencari cara untuk melihat, terlepas dari apakah kita menggunakan tempered glass anti spy atau tidak. Terlebih jika hanya untuk penggunaan sehari-hari, penurunan kualitas tampilan ini sama sekali tidak sebanding dengan manfaat yang didapat.
Pada akhirnya, semua kembali ke masing-masing pengguna. Memutuskan untuk menggunakan TG Anti Spy sebaiknya didasari pertimbangan yang matang, bukan hanya ikut-ikutan tren. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan smartphone yang sudah dibeli dengan harga mahal secara maksimal. Privasi memang penting, tapi TG Anti Spy bukan satu-satunya solusi.