Mahathir sangat yakin benar ketika itu bahwa dengan memberikan pendapatan yang cukup bagi rakyatnya, maka rakyat Malaysia akan tenang dan tidak akan menuntut kebebasan berpendapat seperti yang terjadi di Indonesia. Bahkan pola berpikir Mahathir saat itu didasarkan kepercayaan bahwa pergolakan politik di Indonesia saat itu terjadi karena rakyat lapar.
KEMBALI KE ARTIKEL