Masih teringiang-ngiang dalam ingatan kita ketika paling tidak ada tiga pandangan “irasional” untuk memecahkan permasalahan kekurangan energi dan pangan. Pertama ide “blue energy”, dimana pada saat itu muncul ide dari elite nasional bahwa untuk mengatasi kekuarangan BBM dapat diatasi dengan teknik mengolah air menjadi bahan bakar motor (BBM).Ide ini memangdapat saja terwujud melalui investasi yang besar dan juga perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi rasio input output nya.Pada intinya dalam jangka pendek pemikiran blue energy untuk memecahkan krisis BBM nasioanal dapat digolongkan sebagai pandangan irasional, apalagi ada pandangan pada saat itu dengan teknologi ini kendaraan bermotor langsung dapat diisi dengan air untuk menggantikan bahan bakar dari fosil.
Pandangan Kedua dan ketiga saling berhubungan, yaitu kehebohan munculnya ide yang dinamakan “Pupuk Ajaib Saputra” dan padi yang dapat dipanen berkali-kali. Pandangan ini mencerminkan kepanikan dan kekalutan berpikir untuk mencarijalan pintas dalam mencapai kemandirian pangan. Hal ini diperparah lagi dengan dipercayainya “teknologi ajaib” ini oleh para elit dan juga banyak orang.