Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Pohon Tumbang dan Memakan Korban Jiwa: Salah Siapa?

12 Januari 2015   14:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19 91 0

Berita tentang pohon besar jenis damar di Kebun Raya Bogor tumbang dan menewaskan 5 orang serta 24 lainnya luka-luka sungguh mengejutkan dan tragis, akan tetapi pernyataan  Pemkot Bogor yang mengatakan bahwa mereka sudah melakukan pengecekan dan mendapati ada 212 pohon di Kota Bogor yang rawan sehingga harus ditebang tentunya lebih mengejutkan lagi.

Pertanyaannya kalau sudah tau ada sebanyak itu pohon yang rawan tumbang dan harus diantisipasi dengan menebangnya mengapa tidak dilakukan? Mengapa barus dinyatakan bahwa ada sebanyak itu pohon yang rawan tumbang setelah ada korban? Dapat diperkirakan jawabannya adalah keterbatasan anggaran dan keterbatasan tenaga.

Bogor memang sangat terkenal dengan pohon-pohon besarnya yang telah berumur tua dan bahkan ada yang mencapai ratusan tahun.Kebanyakan pohon-pohon besar itu ditanam di sepanjang jalan besar oleh pemerintah Belanda sebagai pelindung.Saat itu memang penduduk kota Bogor masih sedikit dan fungsi kota Bogor lebih sebagai kota peristirahatan.

Pada saat itu pemerintah Belanda memang telah membuat tata kota Bogor dengan jumlah penduduk yang sesuai dengan daya dukung wilayah sehingga cocok sebagi kota peristirahatan.

Lihat saja jalan-jalan lama di kota Bogor jarang ada yang lebar karena kondisi jalannya yang cenderung berkelok-kelok dengan kontur tanah turun dan naik.Kebanyakan pinggiran jalan berupa tebing atau sungai sehingga memang pembangunan jalan pada saat itu bukan ditujukan untuk diperlebar. Dengan kondisi jalan seperti itu makatransportasi saat itu adalah bemo dan andong.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun