Saat ini di salah satu stasiun TV Australia ditayangkan beberapa episode dokumenter dengan judul Worst Placeto be a pilot.Episode ini menggambarkan cerita nyata bagaimana penerbangan Susi Air beroperasi di wilayah terpencil.
Terus terang setelah menonton beberapa episode tumbuh rasa kagum yang luar biasa tentang sepak terjang Bu Susi dalam dunia penerbangan frontier yang sangat jarang diminati orang karena resiko kerugian yang sangat tinggi ini.
Dalam salah satu episode ada bu Susi dengan bahasa Inggris nya yang sangat fasih memberikan komentar terhadap pilot-pilot asingnya.Beliau bercerita sudah ada pilot yang beliau kenakan denda uang karena tidak perform dengan baik dan ada juga yang telah beliau pecat..“…..kalau bekerja dengan saya jangan macam-macam…, semuanya harus peform well, jika tidak akan saya pecat…” ujar beliau. Walaupun tampak ucapan ini dilakukannya dengan santai tapi di dalamnya berisi ketegasan dan leadership beliau dalam menjalankan perusahaannya. Hal inilah yang mungkin membuat beliau disegani sekaligus "ditakuti" oleh pilot-pilot asing nya.
Salah satu pilot dari Inggris yang diikuti ceritanya tampak sangat gugup ketika mengetahui 1 minggu lagi akan menghadap Bu Susi.Dia mengatakan “saya sangat grogi, bisa saja saya diberhentikan karena performa saya kurang baik…atau.. saya akan dipromosikan”
Diceritakan bagaimana pilot-pilot bule tersebut menjalani pendidikan sebelum menjadi co pilot dan juga keseharian para pilot dalam menerbangkan pesawatnya.Walaupun pesesawat-pesawat Susi Air kecil-kecil, tapi semua faktor keselamatan terbang menjadi syarat utama sebelum pesawat diterbangkan. Para pilot harus terjun langsung memeriksa kondisi umum pesawatnya sebelum diterbangkan.
Rute-rute yang diambil oleh Susi Air hampir tidak masuk diakal, karena mengambil rute dan wilayah yang umumnya dihindari oleh perusahaan penerbangan lain.Misalnya rute pedalaman Papua, rute kepulauan terpencil di Sumatera dan Kalimantan dll menjadi target operasinya.
Bagaimana digambarkan situasi di dalam pesawat ketika mengangkut warga suku Dhani yang belum pernah naik pesawat.Masih perawannya alam papua dan tidak menentunya iklim yang sewaktu-waktu mendadak berubah memerlukan keahlian dan pengalaman pilot-pilotnya agar pesawat kecil tersebut dapat didaratkan di landasan rumput yang sempit yang diapit oleh gunung yang tinggi.
Di tengah cuaca buruk para penumpang pesawat ini tampak ketakutan dan hampir semua menangis karena ngeri akan guncangan pesawat yang ditumpanginya.Setelah pilot berhasil mendaratkan pesawatnya dengan selamat, tampak senyum para pemumpang yang matanya masih berair ini dan disambut pelukan para anggota keluarganya yang sudah menanti di lapangan rumput tempat pendaratan pesawat.Setelah berhasil mendaratkan pesawatnya pilot dengan santai berkata “ .....doa mereka dikabulkan, kita berhasil mendarat dengan selamat…”
Bangkai pesawat kecil tang sudah tidak utuh lagi di pinggiran landasan rumput di salah satu wilayah di papua seorah menjadi monument bagi pilot yang mengunjunginya sekaligus sebagai peringatan bahwah untuk menjangkau landasan tersebut dibutuhkan keahlian dan insting pilot yang sangat luar biasa.
Disamping penumpang ada pesawat mengangkut bahan bakar yang ditempatkan dalam drum-drum dan juga kebutuhan sehari-hari masyarakat terpencil.Setiap saat pesawat mendarat para pilot ini disambut bak pahlawan karena tanpa adanya penerbangan perintis seperti ini, mereka harus berjalan kaki berminggu-minggu untuk mendapatkan BBMdan kebutuhan pokok mereka karena beratnya alam di wilayah tersebut.
Pilot-pilot asing yang umumnya fasih berbahasa Indonesia ini mungkin lebih mengetahui adat istiadat masyarakat terpencil Papua dibandingkan dengan kita.Digambaran seorang pilot Inggris diundang masuk ke rumah tradisional kapala adat, yang menurut keluarga tersebut piot ini adalah satu-satunya orang asing yang pernah masuk rumah tradional mereka.
Di episode lain digambarkan bagaimana dalam cuaca buruk, tapi laik terbang pesawat ini membawa tumpangan khusus berupa box box berisi lobster dari pulau kecil ke daratan Sumatera.
Dalam proses training co pilot diceritakan bahwa pesawat kecil tidak mendapat tuntunan dari menara pengontrol karena operasinya di wilayah terpencil.Jadi jika sudah terbang pilot-pilot tersebut berlaku layaknya seperti supir angkot mengarahkan pesawatnya diantara awan untuk menghindari badai dan awan berbahaya.Semuanya ini dilakukan secara manual dengan menengok situasi awan yang bisa ditembus dari balik kaca kokpit.
Demikian juga jika pesawat berpapasan, para pilot harus waspada penuh setelah ada alam kalau ada peswat yang terbang di dekat pesawatnya.Para pilot dan co pilot celingukan mencari pesawat tersebut ke seluruh penjuru agar dapat segera melihat pesawat lain yang berpapasan untuk menghindari kecelakaan.
Berita tentang Susi Air ini tampaknya sudah mendunia sehingga banyak para pilot asing tersebut ingin meniti karirnya bersama Susi Air untuk mengasah keahlian menerbangkan pesawat di wilayah terpencil yang tantangan alamnya sangat besar.Selanjutnya dengan pengalaman pernah bekerja sebagai pilot Susi Air mereka meniti karir berikutnya menjadi pilot pesawat jet.
Dengan dokumenter keseharian para pilot asing ini dalam menerbangkan pesawat Susi Air, rasa kagum ini semakin bertambah walaupun masih ada tanda tanya besar mengapa Bu Susi mau memilih bisnis frontier yang penuh resiko ini.Saya yakin Bu Susi punya jawabannya sendiri yang bagi orang awam seperti saya tidak mengetahuinya.