Suhu politik tanah air semakin panas, paska deklarasi (bakal) calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Tanpa di komando, masing-masing kubu telah menabuh genderang perang untuk mengkampanyekan sosok pilihan dan menyerang pihak lawan. Alhasil, berita-berita “bernada miring” berseliweran dan memenuhi sesak ruang publik. Masyarakat menjadi bingung dan semakin resah melihat ulah elit pemimpin negeri.