Benar saja perang memang soal strategi, amunisi, dan keberanian. Aku tak bisa mengukur secara pasti kekuatan setiap musuh, melainkan hanya bisa menduga dan berasumsi. Sialnya aku tak banyak memiliki amunisi, karenanya perlu kuberi porsi lebih dalam strategi dan keberanian.Â
Sampai sejauh ini, aku pernah kalah termasuk oleh seorang yang dalam peperangan kali ini kuhadapi. Kala itu, aku kalah sebelum berperang, ditusuk dari belakang, barangkali memang banyak orang yang tak punya cukup keberanian untuk berhadapan secara jantan. Aku tiada pernah mengakui kemenangan yang direbut dengan kepicikan. Kali ini, mari berperang lagi, tanpa menjadi seorang pengecut.
Tiada sedikit pun rasa khawatir menjumpai konsekuensi kedua; kekalahan. Aku akan merasa terhormat bila perang melawan orang-orang kuat demi sesuatu yang memang berharga. Aku punya sejarah sendiri, bahwa banyak kemenangan kudapat ketika melibatkan keyakinan; percaya diri. Dan sungguh, kali ini, aku terlalu percaya diri untuk segera menjemput konsekuensi pertama; kemenangan. Di depan, cahaya kemenangan semakin terang!Â