walau luka merejam perih dihatimu
pada air mata yang berpeluk kebencian di pipimu
pada sesal - sesal yang menepuk pundakmu
pada patah hati yang kau jahit dengan amarah di dadamu
disepanjang waktu
Kelak kau akan mengenangku
pada bahu yang memberimu teduh
pada rindu yang membuatmu jatuh
pada keraguan yang menjawab ketakutanmu
sejujur pelukan yang pernah kau candui
disepanjang waktu
Kelak kau akan memahami,
kesedihan yang lumpuhkan ketegaranmu
hampa yang menikam kesepian dihari - harimu
hal - hal melukai yang kau paksakan sudahi
adalah api, adalah badai, adalah cinta
yang membuatmu tangguh maknai hidup.