Kira-kira begitulah kalimat yang disampaikan J.J Rizal, dalam acara Setahun Jokowi-Ahok di Silang Monas Jakarta, Jumat 18/10/2013 kemarin.
Saya cukup kaget dan kemudian termenung mendengar kalimat budayawan ini. Jika benar bahwa Bung Karno pernah mengutarakan hal tsb, tentu pihak-pihak yang berwenang mengganti nama Jalan Medan Merdeka - termasuk Jokowi Ahok - harusnya berpikir dua kali untuk mengganti nama jalan ini. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, nama Jalan Medan Merdeka Utara & Selatan, rencananya akan diganti dengan nama Jl. Soekarno & Jl. Moh. Hatta.
Kata-kata ". . . untuk selalu mengingat Nilai-nilai & Cita-cita Kemerdekaan dan berusaha mewujudkannya ", merupakan hal yang sangat mendasar. Jauh dari kepentingan apapun & siapapun. Jauh dari kepentingan politik, golongan & kelompok/keluarga.
Ini menyangkut kepentingan bangsa & negara Indonesia sepanjang masa.
Ini berhubungan dengan hal-hal yang tersirat & tersurat dalam Pembukaan & Batang Tubuh Konstitusi UUD 1945.
Cita-cita untuk, " ... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ".
Tanpa mengurangi rasa hormat & kekaguman kita kepada kedua tokoh proklamator - dan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia kelak - mestinya hal-hal yang tersirat & tersurat dalam konstitusi serta kata-kata Bung Karno tsb, harus selalu diingat dan menjadi landasan utama bagi bangsa ini untuk tidak mengganti nama keempat jalan Medan Merdeka tsb.
Semoga Jokowi-Ahok dan pihak lain yang berwenang mengganti nama jalan, sadar & bersikap bijak untuk membatalkan perubahan nama Jalan Medan Merdeka Utara & Selatan .
Salam Kesadaran, Demi Nilai & Cita-cita Kemerdekaan Indonesia !