Guys, tentu kalian bingung mengapa gue menulis judul di atas? Sumber air kan jumlahnya banyak sekali. Bahkan kalau di Indonesia sendiri, jumlah perairannya lebih banyak dari daratannya. Yaitu kira-kira sampai 2/3 dari jumlah luas wilayah Indonesia itu sendiri. Besar banget khan? Perkembangan teknologi kan juga sekarang sudah sedemikian majunya sehingga kita pun bisa mengolah air laut menjadi tawar lewat teknologi desalinasi mirip yang dilakuin negara Arab. Jadi, dengan jumlah yang sudah segitu banyaknya, kenapa sih kita musti bingung-bingung mencari sumber air bersih di masa depan? Namun, ternyata persoalannya gak sedemikian mudah kayak gini guys. Desalinasi saat ini kenyataannya nih cukup mahal jika dibandingkan dengan mengambil langsung dari sumber air tawar. Oleh karena itu, hanya sebagian kecil saja kebutuhan manusia terpenuhi melalui desalinasi.
Ooo...gitu. Proses ini terjadi hanya secara ekstensif di
Teluk Persia untuk mensuplai air bagi beberapa wilayah di Timur Tengah dan fasilitas wisata dan perhotelan di wilayah tersebut. Nah lho, jadi bukan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil seperti yang kita bayangin sebelumnya khan? Yang namanya air bersih tuh sekarang saking langkanya bisa sampai jadi konflik lho.
Perang Air Bolivia tahun 2000 adalah salah satu contohnya. Ini terjadi akibat adanya usaha untuk menguasai air oleh pihak-pihak tertentu
(privatisasi), mirip kayak cerita film James Bond yang terakhir tuh. Tetapi kalau di film, yang ribut cuma James Bondnya doang, disini malah berbagai pihak pada turun tangan mulai dari rakyat sipil sampai politisi kelas atas. Jadi betapa air bersih itu sangat penting guys. Sebegitu pentingnya, sampai ada pepatah jadul nih yang sering kita dengar, yaitu “Air adalah Sumber Kehidupan”.
Inget gakk ? Agar lebih paham, kita harus bicara data nih untuk mengetahui seberapa berharganya sih air? Dari bukunya Pak Mukhtasor yang judulnya “Pengantar Ilmu Lingkungan”, ngomong kalo jumlah air bersih hanya 2,5% dari jumlah air secara keseluruhan yang ada di dunia.
Dikit amat kan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan air bersih dalam jumlah yang besar bakal diperlukan pengolahan air dulu dari air baku menjadi air bersih. Air bersih ini masih harus dimasak dahulu juga supaya bisa aman diminum. Sayangnya, tidak semua jenis sumber air yang ada bisa dijadikan sumber air baku, guys. Meskipun telah melalui berbagai macam proses pengolahan, jenis air ini masih belum bisa lolos uji kelayakan sebagai air baku.
Hampir sama kayak kendaraan bermotor aja. Nah, salah satu penyebabnya bisa karena tingkat pencemarannya yang udah keterlaluan banget. Biasanya nih, sumber air ini dicemari oleh limbah-limbah cair yang dibuang oleh perusahaan yang gak punya IPAL (
Instalasi Pengolahan Air Limbah). Tercacat di kota kelahiran gue saja yaitu Surabaya, baru sekitar 87 perusahaan dari total 1.563 perusahaan
tercatat yang punya IPAL pada tahun 2005.
Yang gak tercatat, punya IPAL gak? Ya jangan diharepin punya IPAL, ijin usahanya aja gak ada. Jadi, kebayang banget kan kondisi air sekarang ini. Meskipun dikatakan air adalah sumber daya yang terbarukan, tetapi udah amat terbatas banget jumlahnya. Ditambah dengan tingkat pencemarannya yang gak bisa dinalar lagi. Dari
wikipedia, gue temuin prediksi tentang kelangkaan air sebagaimana berikut ini:
Di tahun 2025, kelangkaan air akan lebih terlihat di negara miskin di mana sumber daya terbatas dan perkembangan populasi meningkat, seperti di Afrika, Timur Tengah, dan beberapa bagian di Asia. Pada tahun yang sama, area urbanisasi yang besar akan membutuhkan banyak infrastruktur baru untuk menyediakan air yang aman dan sanitasi yang pantas. Hal ini diperkirakan akan menimbulkan konflik dengan pengguna air di pertanian, yang saat ini menggunakan sebagian besar air yang digunakan oleh seluruh manusia. Nah, maka dari itu guys, sudah saatnya kita mulai untuk mencoba mensyukuri apa yang telah kita miliki saat ini. Salah satunya adalah mensyukuri bahwa kita masih diberi ketersediaan air yang cukup oleh Tuhan. So, kita wajib untuk mempergunakannya secara bijaksana dengan memakainya sesuai dengan kebutuhan agar bisa mencegah hal yang seperti tersebut diatas. Biar gak lupa, ingat aja iklan di TV, tentang pembangunan saluran air oleh salah satu perusahaan penjual air terbesar di Indonesia saat kita ngegunain air. Pasti kita langsung sadar betapa berharganya air yang kita pake. Saat ini masih belum ada guys, zat yang bisa menggantikan fungsi air. Dan, gue yakin, teknologi secanggih apapun tak akan ada yang bisa menciptakan itu. Mungkin apa yang gue katakan pada kalian tentang turut menjaga keberlangsungan air ini, menurut kebanyakan orang sih adalah hal yang cukup remeh. Dan mungkin, ketika kalian ngelakuin itu, banyak orang yang akan berpikir sinis terhadap kalian. Tetapi, percayalah guys, orang besar adalah orang yang tidak pernah mengabaikan sesuatu yang ada di sekelilingnya meskipun hal itu terlihat remeh. Marilah dengan ini, kita semua berdoa: Semoga masa depan air dunia akan tetap terus-menerus ada sehingga kita tidak perlu mencarinya dan adanya air ini mampu mengimbangi setiap kehidupan manusia. Amin. Lindungi lingkungan sekitar kita demi ketersediaan sumber air.
It’s About Us: Air demi Masa Depan.
Don’t forget to comment. Sumber:
http://creativeendless.wordpress.com/2011/01/17/air-untuk-masa-depan/
KEMBALI KE ARTIKEL