Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Persemakmuran Ex. IAIN Sunan AmpeTurut Sukseskan Festival Ngarak Sewu Encek, Malang

17 Agustus 2023   21:41 Diperbarui: 17 Agustus 2023   22:01 158 0

Ungkap rasa syukur dalam memperingati 1 Suro atau 1 Muharram 1444 H, Jumat 21 Juli 2023  . Masyarakat Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang sukseskan kembali untuk agenda Festival Ngarak Sewu Encek yang kedua kali nya setelah adanya social distancing cegah penyebaran Covid-19 yang telah usai dua tahun yang lalu. Festival arak-arak an seribu encek atau istilah jawanya Ngarak Sewu Encek ini diselenggarakan rutin pada setiap tahunnya.

Agenda festival Ngarak Sewu Encek sebagai simbol kesejahteraan, rasa syukur akan kerberhasilan dari sebuah usaha dari perkebunan atau perdagangan sehingga dapat menstabilkan perekonomian, merawat, dan melestarikan budaya serta adat dan istiadat. Dan Ngarak Sewu Encek mempunyai arti tersendiri, ngarak yaitu menggiring, sewu yaitu seribu, sedangkan encek yaitu anyaman bambu, pelepah pisang yang dijadikan sebuah wadah dan berisikan makanan polo pendem, lauk-pauk, buah-buahan, jajajan pasar, dan yang paling unik terdapat janur yang mengartikan bahwa kalau janur kuning selalu menghadap ke atas pertanda segala doa dan harapan akan diijabah oleh Allah SWT.

Festival Ngarak Sewu Encek diikuti oleh seluruh warga dari berbagai dusun yang ada di desa Sumbersekar yaitu dusun Krajan, Semanding, Banjartengah, dan Precet. Warga berjalan berbaris dengan rapi ke arah lapangan atau rest area dusun Krajan. Setelah melakukan doa, encek di arak dan dibagikan kepada warga, dan selama festival ini berjalan sampai pada akhir acara mahasiswa KKN Persemakmuran Ex. IAIN Sunan Ampel turut serta dan sangat berantusias dalam festival Ngarak Sewu Encek. Festival ini tidak hanya ngarak encek saja namun ada pertunjukan reog, wayang kulit dan seni budaya yang lainnya.

Tujuan adanya agenda festival Ngarak Sewu Encek ini supaya masyarakat di desa Sumbersekar mempunyai gaya hidup lebih guyup rukun dan saling bergotong royong, serta kesenian dan kebudayaan yang selalu tetap dilestarikan. Maka oleh karena itu, dengan ini penulis juga memberikan sebagian contoh yang baik untuk desa-desa lainnya tidak hanya di kota Malang saja tetapi untuk seluruh desa di kota-kota lainya yang harus dijaga kesejahteraan dan kelestarian di desanya. Berharap festival ini dapat terus berlanjut setiap tahunnya dan menjadi ajang untuk mempromosikan kebudayaan yang mendunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun