Jika diibaratkan, pendidikan karakter tanpa
action bagai sayur tanpa garam. Percuma dimasak dan tidak akan enak dimakan. Artinya, apabila pendidikan karakter hanya dijadikan sebagai wacana saja tanpa melakukan aksi itu percuma ditanamkan, karena tidak akan mampu membentuk pribadi yang diharapkan. Pendidikan karakter bukan hanya sebatas pengetahuan, kesadaran dan kemauan. Tetapi harus ada
action untuk melaksanakan atau mempraktekan nilai karakter tersebut. Untuk itu pendidikan karakter akan berhasil apabila diimbangi dengan memfungsikan suara hati yang kuat. Karena, suara hati pasti dimiliki setiap individu sebagai control dalam melakukan atau tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan. Kitalah yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL