Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mengajar Anak Lewat Diskusi Lagu

18 September 2011   23:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:50 251 2
Suatu pagi saya mengantar Moze (ketika itu dia kelas 5 SD) ke sekolah. Pemutar cakram di mobil memutar CD Koes Plus versi Erwin Gutama. Moze senang beberapa lagu yang ada di situ. Maka dia pindah ke bangku depan, mengeraskan volume dan menggoyangkan badan sambil menepuk-nepuk pintu mobil seirama lagu-lagu yang diputar.

Beberapa saat kemudian, lagu berganti irama, Moze makin senang memperhatikan syairnya:

Kujemu dengan hidupku
Yang penuh liki-liku
Bekerja di malam hari,
Tidur di siang hari
Kurasa berat, kurasa berat,

beban hidupku uuuu... yeah!
Ku tak tahu, ku tak tahu,
ku tak tahu..... yeah.
Kujemu!

Kerja keras bagai kuda,
Dicambuk dan didera
Semua tak kurasakan
Untuk mencari uang ....

Tiba-tiba Moze tertawa terbahak-bahak. ”Tentu saja jemu,” katanya pada saya, ”habis, tidur di siang hari, kerja di malam hari. Bagaimana itu!”

Saya ikutan tertawa. ”Itu namanya kalong, Je. Bayangkan saja. Orang enak-enakan tidur, dia kerja keras, seperti kuda lagi. Itu berarti dia bekerja sampai keringat bercucuran.”

Kami menghabiskan tiga kilometer ke depan sambil mendiskusikan topik ini. ”Ada lho, orang-orang yang harus bekerja keras banget untuk dapat uang,” kata saya, ”kadang-kadang tidak ada pilihan kerja. Soalnya cari kerja sangat sulit sekarang.”

”Kalau begitu, pantas dia jemu, ya Ma.”

“Mungkin lebih tepat: lelah,” jawab saya. “Jemu itu artinya negatif. Sama dengan bosan. Seharusnya, kalau kita bosan, kita bisa cari lain yang kreatif untuk menghilangkan bosan, tanpa harus berhenti atau mencari pekerjaan lain.”

Kami berhenti bicara karena sudah dekat sekolah. Moze siap-siap turun dari mobil. Saya berpikir-pikir, kalimat apa yang baik saya  ucapkan untuk memberi Moze semangat belajar hari ini. Maka saya berkata, “Apa yang kita lakukan kalau bosan, Je?”

”Kreatif,” jawabnya, sambil menjinjing tasnya yang berat di punggung, botol minuman bergantung di leher, lunch box di tangan kiri, Moze melambaikan tangannya, ”Dah, Mama!” kemudian dia membanting pintu mobil.

Saya berpikir, sebenarnya ada banyak cara untuk menanamkan hal-hal baik seandainya kita berhasil memberikan sedikit saja perhatian pada kebutuhan anak-anak kita.

Witha

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun