Sayup-sayup kelopak mataku menguak. Tatkala sempurna terbuka, bola mataku menatap Sekar Dara, Istriku, yang berdiri di samping pintu kamar. Sekonyong-konyong aku teringat perempuan bermuka manis; rambut dikuncir kuda; kulitnya kuning langsat, semalam, dalam mimpiku. Pada saat bersamaan, perutku terasa bergejolak, terwujud sesuatu yang saling berperang.
KEMBALI KE ARTIKEL