Cerpen-cerpen yang saya baca kebanyakan mengandung kalimat efektif tanpa kata berulang-ulang. Jarang ada kata pengulangan yang mengganggu. Mulanya saya berpikir kalau cerpen yang baik itu ditulis menggunakan paragraf dengan kata tanpa pengulangan, tapi setelah saya bertabrakan dengan kenyataan pemenang Nobel Sastra 2023 bernama Jon Fosse dari Norwegia yang banyak menulis dengan susunan kata bertele-tele memakai beberapa pengulangan, membuat pikiran saya kacau soal apakah kata berulang-ulang dalam karya sastra khususnya cerpen itu jelek?
KEMBALI KE ARTIKEL