Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari maksud dan ujaran dari seorang penutur yang melibatkan konteks tuturan. Pragmatik termasuk dalam linguistik fungsional yang terdiri dari aspek bentuk, fungsi, dan konteks. Seorang pengguna bahasa tidak hanya dituntut untuk menguasai ketepatan penggunaan bahasa secara gramatikal melainkan harus dikaitkan dengan situasi dan faktor konteks.Â
Dalam komunikasi situasi dan dan faktor konteks sangat penting dalam menentukan dan mewujudkan arti sebuah tuturan. Hal tersebut dikarenakan terdapat kemungkinan bahwa bentuk yang sama dapat memiliki arti yang berbeda jika dipakai dalam situasi dan konteks yang lain. Selain  itu dalam berkomunikasi terdiri dari tiga aspek, yaitu penutur, lawan tutur, dan partisipan.
Penutur dan lawan tutur memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah tuturan. Intonasi atau nada bicara dalam ujaran lisan atau tanda baca dalam tulisan sangat mempengaruhi suatu konteks. Lawan tutur sangat berpengaruh dalam pemilihan ragam bahasa formal dan non formal dalam berkomunikasi sehingga penutur harus memperhatikan siapa lawan tuturnya, tujuan tuturan, situasi, dan sarana prasarana yang bisa dilihat dari konteks situasi tuturan.
Pragmatik mengkaji penggunaan bahasa dalam tindak tutur. Tindak tutur merupakan bagian dari peristiwa turur. Tindak tutur adalah tuturan kalimat yang menyatakan agar maksud penutur dapat dimengerti dan dipahami oleh lawan tutur dengan baik. Jenis tindak tutur dibagi menjadi tiga sebagai berikut: