Hampir sepuluh menit saya, Brigitta, dan Theresia mengetuk pintu rumah Mak Lo. Kami memanggil-manggil namanya. Namun, tidak terdengar suara apapun dari dalam bangunan berdinding kayu yang berada di dalam gang sempit dekat Pasar Pecindilan Surabaya.
KEMBALI KE ARTIKEL