“Ku fikir, setelah merdeka Indonesia akan menjadi lebih damai. Ternyata aku salah perjuangan yang ku anggap usai masih menyisakan perjuangan yang lain. Penjajah yang ku fikir sudah pergi, kembali hadir dalam wujud yang berbeda. Bukan! Bukan penjajah tapi bangsa sendiri yang fikirannya mudah terombang ambing ke kanan dan ke kiri. Malas mencari kebenaran hanya bisa menuntut dan menuntut.” Gumam kakek Prapto di sela-sela isapan kreteknya sambil memberi makan ayam-ayam kecil di halaman rumah. Halaman rumah kakek Marni terbilang luas, dengan suasana gunung yang sangat asri. Kakeknya juga seorang petani, peternak ayam dan sapi. Tak heran jika dipelataran rumahnya terdapat banyak ayam-ayam yang berkeliaran.
KEMBALI KE ARTIKEL