Lebaran tahun lalu, saya berkesempatan lagi untuk mudik ke kampung halaman saya di daerah Boyolali ,Jawa Tengah. Mungkin terdengar agak aneh jika anda tahu bahwa saya adalah umat non-Muslim yang ikut merayakan tradisi mudik atau pulang kampung . Ya, memang begitu kenyataannya bahwa saya adalah umat Katolik yang juga merayakan hari raya Idul Fitri. Bapak sayaterlahir dari orangtua yang sama-sama menganut keyakinan Muslim, namun sebelum menikah dengan ibu saya, beliau memutuskan untuk berpindah keyakinan menjadi Katolik. Perjalanan kami begitu menyenangkan. Kami berangkat dari Bekasi pukul 14.00 WIB untuk menghindari macet yang luar biasa, yang selalu ditemui semua orang pada saat mereka melaksanakan kebiasaan pulang kampung atau mudik pada saat menjelang lebaran. Meskipun macet, namun bapak saya sangat senang dengan kemacetan tersebut, karena dia merasa banyak teman diijalan karena maet tersebut. Menurut beliau, kalo tidak macet, bukan mudik namanya.