Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Jejak Sejarah di Banten Lama

14 Oktober 2012   04:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:51 332 0

Banten di masa lalu merupakan sebuah kesultanan yang cukup di perhitungkan di Nusantara. Di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa(1631-1692), banten mengalami puncak kejayaan. Selain menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di luar Samudera Pasai di Aceh, Banten di masa lalu termashur sebagai pusat perdagangan internasional dengan pelabuhan karang Antunya.

Selain melalui literatur, bukti-bukti kejayaan Kesultanan Banten hingga kini yang masih bisa kita saksikan diantaranya adalah: pelabuhan karang antu, Masjid Agung Banten, Situs bangunan keraton Surosowan, juga benda-benda peninggalan yang tersimpan di Museum Kepurbakalaan.Untuk menyaksikan itu semua yang perlu kita lakukan adalah berkunjung ke kawasan Banten Lama, Kota Serang provinsi Banten.

How to get there:

Dari Jakarta kami menumpang bus Primajasa jurusan Kampung Rambutan – Merak.Tarif per penumpang untuk bus AC Ekonomi Rp 17.000,-. Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam, kami turun di depan kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serang. Selanjutnya kami naik angkot jurusan Terminal Pakupatan-Pasar Rau, dengan tariff Rp2.000,-/orang. Setiba di Pasar Rau kami melanjutkan dengan angkot yang akan menuju ke Banten Lama tarif/orang adalah Rp 5.000,-. Sekitar pukul 09.00 kami sampai di kawasan Banten lama, terlihat sudah banyak pengunjung yang datang terutama mereka yang akan berziarah.

Masjid Agung Banten dan Kompleks Makam Sultan Banten

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Sebelum masuk ke dalam museum kita bisa melihat-lihat kileksi benda-benda sejarah yang berada di luar museum. Bendar-benda tersebut adalah Meriam Ki Amuk, alat penggilingan tebu di masa lalu, dan relief hiasan bekas reruntuhan gerbang keraton Surosowan. Selanjutnya di dalam museum ini kita dapat melihat koleksi museum antara lain: berbagai macam senjata, aneka perabotan rumah tangga, perhiasan, alat pertanian, berbagai jenis uang yang pernah digunakan ketika zaman kesultanan banten sampai dengan zaman pra kemerdekaan.

Bekas Reruntuhan Keraton Surosowan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun