Namanya Alex, tapi biasa disapa Alek. Setelah diajak sang paman, Pria berkulit coklat kehitaman itu mulai menekuni dunia jahit-menjahit. Saat itu usianya baru sepuluh tahun. Suatu masa di mana ia pun belum menuntaskan pendidikan dasarnya. Orangtuanya hanya sebagai buruh tani di kota kelahirannya, Karawang. Dengan dua saudaranya yang lain, pria berumur seperempat abad ini berusaha untuk menyekolahkan adik perempuannya yang bungsu. Dengan sedikit dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sedikit morat marit, si adik sudah duduk dibangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).