Saya hanya pasrah dengan keadaan seperti ini, "maumi diapa" nabilang orang Bugis Makassar. Karena saya yakin birokrasi fakultas yang baru adalah orang- orang yang penuh dengan jiwa pejuang, mulai dari ketua prodi Pendidikan Akuntansi, Pembantu dekan bidang akademik, Pembantu dekan bidang sarana dan prasarana, Pembantu dekan bidang kemahasiswaan, dan saya yakin ini tidak lepas dari kepemimpinan dekan FE UNM.
Kami harus bertahan, membantu ayah dan ibunda kami di fakultas mencari solusi dari masalah ini, serta sabar menunggu gedung baru Fakultas Ekonomi UNM yang tahun ini akan peletakan baru pertama, menurut dekan FE UNM saat membuka acara seminar di senat fakultas.Tentu saat itu saya senang walaupun gedung itu tidak saya nikmati karena lebih dulu selesai. gak apalah yang jelas jadi gedungnya.
Suntikan sang Idola
Sempat saya tumpahkan keluhan dan curhatan ini kepada ibu, jawaban beliau sangat bijak. "Aga akkattamu magguru ku UNM?"tanya Nya dalam bahasa bugis melalui telepon seluler yang artinya apa tujuanmu belajar di UNM. lalu beliau melanjutkan "Rusdi (sapaanku dari ibu), kita belajar untuk tahu, bukan untuk yang lain, kalau niatmu untuk mengetahui sesuatu, pasti ada usahamu untuk belajar, tapi kalau sekedar mempermasalahkan gedungmu, tidak belajar karena banyak mahasiswa dalam kelas, itu kesalahan terbesar. Belajar saja, biarkan birokrasimu yang mengurus hal itu.
Kalau kamu mengeluh, ingat pesan almarhum ayahmu, ingat disaat ibu melahirkanmu, merawatmu, membesarkan dan menyekolahkanmu, jangan sampai mengecewakan ibu, ingat perjuanganmu masuk UNM, ingat disaat semua orang pesimis terhadap dirimu. dan lihat orang yang ada dibawahmu.