Pemikiran Khawarij sangat kuat terkait dengan konsep keadilan dan kebenaran dalam Islam. Mereka menekankan bahwa pemerintahan harus berlandaskan prinsip-prinsip agama secara ketat, dan siapapun yang tidak mematuhi ajaran agama secara sempurna dianggap sebagai kafir. Pandangan ini mengakibatkan konflik dengan pemerintahan yang mereka anggap tidak memenuhi standar keislaman yang mereka tetapkan.
Selain itu, aliran Khawarij memiliki pemahaman yang sangat literal terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, yang menyebabkan mereka cenderung menafsirkan teks suci tersebut secara harfiah tanpa mempertimbangkan konteks dan interpretasi yang lebih luas. Mereka juga cenderung melihat ajaran-ajaran agama dalam dimensi hitam-putih, tanpa mempertimbangkan nuansa atau keadaan khusus yang mungkin mempengaruhi situasi. Khawarij memiliki kelompok-kelompok terpenting yaitu: al-Muakimah, al-Azariqah, al-Najdiyah, al-Baihasiyah, al-Ajaridah, al-Tsa'labah, al-ufriah dan beberapa kelompok lainnya.
Dalam sejarah, Khawarij terlibat dalam banyak konflik dengan pemerintah Islam pada masa itu, seperti dalam peristiwa pertempuran Siffin. Meskipun memiliki kegigihan dalam mempertahankan keyakinan mereka, aliran Khawarij secara gradual mulai memudar. Namun, pengaruh pemikiran mereka tetap terasa hingga saat ini, terutama dalam bentuk-bentuk ekstremisme dan radikalisme yang masih ada di dunia Islam. Meskipun jumlahnya tidak besar, pengaruh Khawarij masih bisa dirasakan dalam dinamika pemikiran keagamaan di masa kini.
Sekian artikel tentang khawarij, semoga dapat membantu!