Dua hari lalu (23/03/2016) sebuah event internasional baru saja selesai digelar di Bali. Tidak banyak orang yang peduli. Bagaimana saya tahu? Cukup mudah. Pertama, pemberitaan di TV dan media online. Kedua, Twitter. Tidak banyak yang peduli bukan berarti tidak penting. Hanya saja saya merasa punya dorongan untuk, setidaknya, menuliskan opini saya mengenai apa yang baru dalam event yang bernama The Sixth Bali Process Ministerial Conference on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Transnational Crimes atau Konferensi Tingkat Menteri tentang Penyelundupan Manusia, Perdagangan Orang dan Kejahatan Lintas Nasional Lainnya ke-6. Sebut saja Bali Process.
KEMBALI KE ARTIKEL