Tentu saja tidak ada hubungan langsung antara tali sepatu dengan turunnya berat badan. Tapi baiklah saya mengatakan tali sepatu sebagai pemicunya. Yang jelas berat badan saya turun dari 6 kg dalam kurun waktu 4 bulan. Ini tentu bukan penurunan yang drastis tentu saja. Akan tetapi apa yang terjadi di balik turunnya berat badan itu yang menarik untuk saya ceritakan di sini. Dalam kesempatan ini pun saya tidak mau berpromosi tentang cara saya ini.
Suatu hari di bulan Desember tahun lalu, pagi-pagi saya agak terburu mau berangkat kerja sekalian mengantar anak-anak sekolah. Tiba-tiba saya sadar bahwa saya mengalami kesulitan untuk mengikat tali sepatu karena terganjal perut saya yang mulai membuncit. Sungguh sulit bagi saya membungkukkan badan untuk menjangkau tali sepatu. Saya gemuk sekali ini. Tinggi badanku 172, berat badan 84 kg. Makan sedikit saja terasa sudah kenyang dan mengganjal. Tidak nyaman. Saya harus melakukan sesuatu. Itulah moment saya membuat keputusan: saya ingin memiliki tubuh yang sehat dan berat badan normal.
Bukan kali itu saja saya menyadari bahwa berat badan saya sudah melampaui batas normal. Bukan sekali atau dua kali saja saya mencoba banyak cara untuk menurunkan berat badan, mulai dengan minum teh produk tertentu yang katanya efektif menurunkan berat badan sampai usaha membakar lemak dengan olah raga. Semua berakhir dengan keluhan, “Aku nih makan dikit tapi kok tetap gemuk ya.”
Re-programing Otak : menjadi – melakukan – mempunyai