Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Kami Orangtua Siswa Bukanlah Google

15 April 2020   17:43 Diperbarui: 15 April 2020   18:51 214 7
Disela kami bertugas, kami pun ngobrol-ngobrol sesama rekan guru, diantara bahan obrolan yaitu tentang bagaimana anak-anak kami melakukan aktivitas belajar dari rumah secara daring.

Jenjang pendidikan anak-anak kami bervariasi ada yang tingkat SD, SLTP dan SLTA, permasalahan banyak diceritakan rekan guru justru yang anaknya bersekolah di tingkat SD.

Rata-rata permasalahannya sama, yaitu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk diberikan oleh guru selama proses pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 ini.

Padahal hal itu tidak sejalan dengan isi dari surat edaran Kemendikbud terkait pelaksanaan pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19.

Dalam surat edaran Kemendikbud tersebut ada dua point penting yang seharusnya dipahami oleh para guru sebelum memberikan beban tugas atau pekerjaan rumah kepada murid saat pelaksanaan belajar dirumah secara daring.

1.Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermaknabagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;

2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapanhidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;

Berdasarkan obrolan dengan rekan guru disekolah, dua point diatas rupanya tidak dipatuhi oleh para guru di sekolah anak-anak kami, ini menjadi permasalahan serius karena kami meskipun seorang guru, ada perbedaan ketika mengajar murid di sekolah dengan anak sendiri.

Kami cenderung lebih mudah uring-uringan dan marah-marah ketika mendampingi anak kami mengerjakan tugas anak yang menumpuk, belum lagi harus memenuhi kewajiban mengajar secara daring kepada murid kami.

Kami sebenarnya memahami bahwa itu tidak baik karena di samping mengganggu sistem imunitas tubuh, juga dapat berdampak buruk pada anak-anak kami kedepannya.

Tetapi begitulah keadaannya karena kami guru sekaligus orangtua juga manusia biasa, bukan mesin pencari google yang dapat dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dengan baik, pilihan jawaban pun beragam dan lengkap setiap kali menjawab pertanyaan dari kita.

Selain beban tugas yang menumpuk, rupanya guru juga tidak memfokuskan kepada kecakapan hidup antara lain tentang Covid-19 sesuai arahan isi surat edaran Kemendikbud RI.

Saya meyakini ini terjadi karena lemahnya sosialisasi surat edaran tersebut kepada guru disekolah anak kami, ini seharusnya menjadi perhatian serius Kemendikbud dan dinas pendidikan baik provinsi maupun kabupaten atau kota.

Agar kedepan setiap surat edaran apapun dapat disosialisasikan secara masif ke seluruh sekolah dan dipastikan sudah diterima dan dipahami oleh semua guru melalui dinas pendidikan baik provinsi maupun kabupaten atau kota.

Kemudian Kemendikbud mengeluarkan aturan baru agar anak-anak belajar melalui televisi melalui salah satu stasiun televisi pemerintah yaitu TVRI sejak Senin (13/4). Jadwal siaran televisi pun sudah disosialisasikan melalui berbagai media.

Ini juga bukan tanpa kendala, diantaranya jaringan televisi yang buruk sehingga gambarnya renyek,  selain tugas yang menumpuk belum dikerjakan dan kami harus mengejar waktu karena jadwal tayang televisi tidak dapat diulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun