Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Jadi Undangan Dadakan

21 Oktober 2011   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 194 1
Ini pertama kalinya saya menghadiri pesta pernikahan di luar negeri dan jadi tamu undangan dadakan pula, pengalaman ini kejadian ketika saya melakukan perjalanan ke Kamboja tepatnya di kota Siem Reap. Undangan inipun datang dari supir tuk-tuk yang dengan setia menemani saya selama saya berada di Siem Reap. Pak Lim namanya, pertemuan pertama kami dimulai ketika beliau menjemput saya di stasiun bus yang membawa saya dari Bangkok. Singkat cerita Pak Lim ini saya booking melalui hotel tempat saya menginap untuk menjadi supir tuk-tuk yang akan mengantarkan saya ke semua tempat yang ingin saya kunjungi selama saya berada di Siem Reap. Keramahan Pak Lim serta kepolosannnya dengan mudah mencairkan suasana yang kaku, walaupun beliau tidak bisa berbicara bahasa inggris dengan baik namun komunikasi diantara kami berdua tidak ada masalah sama sekali bahkan bisa dibilang lancar. Memang benar bahwa perbedaan bahasa terkadang bukan jadi halangan untuk berkomunikasi.   Pagi itu ketika beliau mengantarkan saya ke Angkor Wat kami melewati sebuah rumah yang sedang dihias dan ada tenda besar di depan halamannya. Kemudian saya tanya ke beliau kenapa rumah tersebut dihias seperti itu, beliau menjelaskan bahwa rumah tersebut sedang mempersiapkan acara pernikahan salah satu anggota keluarga di rumah tersebut, dan beliau menjelaskan juga bagi orang Kamboja pesta pernikahan biasanya diadakan 3 hari berturut turut. Sudah dipastikan perlu dana besar untuk setiap pesta tersebut dan untuk mensiasatinya banyak orang Kamboja yang akhirnya merayakan pesta di rumah dikarenakan menyewa gedung sudah dipastikan akan lebih mahal. Setelah panjang lebar beliau menjelaskan aturan adat pernikahan orang kamboja, dia akhirnya mengundang saya untuk menghadiri acara pernikahan sepupunya yang akan diadakan sore hari. Wah, kebetulan pikir saya. Apalagi ini merupakan pengalaman langka dan unik buat saya. Tawaran tersebut langsung saya iyakan dan Pak Lim bilang dia beserta keluarganya akan menjemput saya di hotel pukul 5 sore dan berangkat bersama-sama ke tempat acara pernikahan tersebut. Sore haripun tiba dan tepat 5 sore Pak Lim beserta istri dan 2 anaknya sudah menunggu saya di lobby hotel, sempat terharu juga melihat momen ini, orang yang baru saya kenal 2 hari tapi sudah memperlakukan saya seperti layaknya saudara dekat. Istri dan anak-anak Pak Lim juga langsung bersahabat ketika dikenalkan ke saya layaknya kami sudah mengenal bertahun-tahun lamanya. Sebelum kami berangkat saya tanyakan dulu ke Pak Lim bagaimana kebiasaan masyarakat setempat ketika menghadiri acara pernikahan dan ternyata ya sama saja seperti di Indonesia yaitu "angpaw" hehehehehe. Tuk tuk kamipun meluncur ke restoran tempat berlangsungnya acara pernikahan tersebut, dalam waktu 10 menit kamipun sampai dan langsung disambut kedua mempelai beserta keluarga besarnya. Pesta pernikahan yang kami hadiri ini merupakan pesta terakhir dari 5 hari rangkaian pesta yang diadakan..wow!! Kedua mempelai terbilang cukup muda, yang perempuan masih berusia 19 tahun dan yang pria berusia 21 tahun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun