Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Kesaksian Yusril Menangkan Jokowi-JK

16 Agustus 2014   20:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:23 385 13
Ili dan Iin. Dua sejoli. Satu dunia. Satu cinta. Satu problem. Keduanya tidak pernah sama dalam pilihan. Seperti juga dalam pemilihan presiden tahun ini. Ili memilih yang sederhana. Iin memilih yang ganteng. Lima tahun lalu malah lebih parah. Ili memilih. Iin tidak memilih.

Ketika lima tahun lalu Iin memprotes soal kecurangan pemilu, Ili bilang......ssssssstttt, diam. Kamu gak ikut pemilu. Jadi kamu gak usah ngomong. Terima saja hasilnya. Tahun ini, kembali keduanya ribet lan pusing. Masalahnya, saat keduanya memilih dan boleh bicara tentang hasil pemilu, justru keduanya saling tuduh, katanya memilih membuat mereka masing-masing tidak lagi netral. Susah. Golput salah. Memilih juga salah.

Acara kopi sore akhir pekan di Kemang lagi-lagi menjadi kisah sedih.

Ili : Sayang, nampaknya pasangan capresku yang menang di MK.

Iin : Ah....gombal. Tuh, Pak Yusril memberi kesaksian memenangkan Prabowo-Hatta.

Ili : Ah.....kamu kebanyakan makan sayang. Jadi tidak konsentrasi.

Iin : Aduh....Mas Ili-ku yang ganteng dan imut. Dengar nggak tantangan Pak Yusril pada MK. Batalain hasil pemilu.

Ili : Aku dengar sayang....Aku dengar. Justru itu kesaksiannya yang memenangkan Jokowi-JK.

Iin : Kamu minum dulu deh capucino-nya sayang. Pak Yusril menantang MK membatalkan hasil pemilu sama seperti yang dilakukan MK di Thailand saat pemilu pebruari lalu.

Ili: (mengikuti saran kekasihnya yang cantik, gak pernah mau kalah, sekaligus posesif....menarik satu teguk capucino dari cangkirnya. Suasana hening sejenak) Sayang.....inilah yang aku maksud kesaksian yang memenangkan calonku.

Iin : Bagaimana bisa sayang? Kamu ngelindur deh. Punya gabetan baru ya? Sampe gak konsen gitu.

Ili : Sayang....dengar aku. Dengar aku.

Iin : Oke. Kamu mau ngomong apa?

Ili : Kamu masih ingat pemilu Thailand?

Iin : Masih.

Ili : Gimana ceritanya?

Iin : Yingluck Shinawatra menjabat Perdana Menteri Thailand melalui pemilu Juli 2011. Ia didemo berulang kali oleh kelompok anti pemerintah. Karena itu ia mempercepat pemilu pada Pebruari 2014.

Ili : Terus?

Iin : (menjepit kue kering dengan telunjuk dan jempol kanannya. Mengangkatnya. Menggoyang-goyangkan kue kering. Mencoba mengingat peristiwa pemilu Thailand). Hmmmm....Pemilu digelar Shinawatra. Banyak surat suara tidak dibagi. Banyak daerah tidak memilih.

Ili : Lalu?

Iin : Partai berkuasa yang dipimpin Shinawatra menang 90%. Mahkamah Konstitusi Thailand membatalkan hasil pemilu pada bulan Maret.

Ili: Sayang.....kamu sekarang paham makna tantangan Pak Yusril pada MK?

Iin : Gak?

Ili : Hmmmm......catata ya. Pertama, pemilu Thailand dilaksanakan tidak tepat waktu. Kedua, partai berkuasa mengatur sistem pemilihan umum untuk mengontrol partisipasi masa. Ketiga, partai berkuasa unggul 90 persen. Terakhir: MK membatalkan hasil pemilu.

Iin : Trus....hubungannya dengan pemilu kita?

Ili : Pertama, apakah pemilu kita tepat waktu?

Iin : Tepat waktu.

Ili : Apakah Jokowi-JK didukung partai yang sedang berkuasa?

Iin : Tidak.

Ili : Apakah ada daerah yang tidak melaksanakan pemilu?

Iin : Hmmmmmm.....gak ada. Semua melaksanakan.

Ili : Apa Jokowi -JK menang 90% suara?

Iin : Kagak?

Ili : Jadi? Apakah alasan MK membatalkan hasil pemilu?

Iin : Tapi kan Pak Yusril bilang membatalkan hasil pemilu seperti MK Thailand.

Ili : Sayang............beliau menyarankan membatalkan pemilu jika syaratnya sama. Melanggar konstitusi. Persis seperti kasus Thailand. Apakah kamu melihat geejala Thailand ada pada pemilu Indonesia?

Iin : Tidak.....eeeeeehh...........iya....tidak. Cina apalagi. Tidak sama.

Ili : (menggeser kursinya ke belakang. Menarik kedua tangannya melewati kepala., lalu melengkungkan badannya) Hmmmm....ayo sayang aku belikan kamu tas baru.

Iin : Tas baru?

Ili : Iya.

Iin : Horeeeeeeee......(melompat girang sambil memeluk kekasihnya)

--- selamat berakhir pekan -----

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun