Oh, siang. Tuturkanlah pada puan pembawa pelita. Langit cerlang di atas tak butuh api penerang jalan. Pada jiwa yang rindu akan cahaya. Biarlah raga diam dalam khusuk tapa dan sunyi pitutur. Mati segala hasrat. Membusuk semua ambisi. Sampai telinga mendengar degub detak jantung dan nada bisikan angin.
"Katamu semua sistem ini hanya menghamba pada tuannya?,"Menik meminta penjelasan.
"Itu kataku, Mbak," Guruh menjawab lirih.
"Apa maksudnya?"
"Dulu saat kuliah aku memiliki seorang teman. Kami cukup dekat. Meski dia datang dari keluarga sederhana, tapi selalu juara di kelas. Tepat semester sepuluh dia mengundurkan diri."
"Kenapa?"
"Dia bilang....aku tidak ingin bekerja untuk setan."
KEMBALI KE ARTIKEL