Nama "Taraju" sendiri mengandung arti timbangan emas, tetapi lebih dari sekadar arti harfiah, nama ini juga mencerminkan sikap adil dan bijaksana yang dijunjung oleh masyarakatnya. Dalam pandangan karuhun, ada pepatah yang mengatakan "Bobot Pangayon Timbang Taraju," menggambarkan nilai-nilai keadilan yang dianut oleh masyarakat setempat.
Pada sejarahnya, Desa Taraju mengalami pemekaran beberapa kali. Pada tahun 1979, dipimpin oleh Lurah Ili, Desa Taraju memekarkan diri menjadi Desa Taraju dan Desa Singasari. Selanjutnya, pada tahun 1983 di bawah pimpinan H Isak Koswara, Desa Taraju kembali dimekarkan menjadi Desa Taraju dan Desa Banyuasih.