Yang dimaksud penulis disini kebanyakan manusia hancur larut pada hasutan setan yang mendalam sehingga manusia liar dalam melalukan sesuatu tanpa tuntunan Tuhan dan agama. Berzina , mencuri, prilaku pemicu hadirnya dosa besar dan kecil.
Begitulah penulis menyebut Tuhanku b*brok karena manusia sudah kehilangan jiwanya sebab manusia menuhankan setan, hidup sesuai nafsunya tanpa jeda berbuat yang seenak-enaknya tanpa melihat tuntunan agama.
Ketika manusia tanpa jiwa semua akan semuanya hanya akan seperti kapal tanpa nahkoda atau dinahkodai oleh supir angkot yang semakin ketengah, kapal (manusia) itu akan tenggelam bahkan bisa jadi tidak kembali ke daratan.
Begitu juga manusia ketika tanpa tuhan makan akan menuhankan yang dilaknat tuhan (setan) yang semakin ketengah (berjalannya waktu) dia akan semakin terpuruk pada kesesatan yang nyata.