Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Maaf! Scooterist Bukan Geng [Tanggapan Terhadap Penulisan di Kompas.Com]

21 Februari 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 1723 3
Saya baru saja membaca sebuah tulisan yang di rilis oleh Kompas. com [Senin, 20 Februari 2012 | 20:15 WIB]. Dalam tulisan tersebut diberitakan sebuah kecelakaan lalu litas atas nama Ficky Hidayat (27) yang tewas di jalur pantai utara Situbondo, Jawa Timur, Senin (20/2/2012).

Kecelakaan tersebut merupakan sebuah kecelakaan antara pengendara vespa dan truck gandeng, melalui liputan dalam tulisan di kompas.com tersebut, pada saat terjadi kecelakaan sepeda motor vespa yang melintas tersebut berada pada posisi yang terlalu kanan. Sebetulnya tidak ada yang salah dalam pemberitaan tersebut. Karena memang itu adalah sebuah kecelakaan murni yang tanpa disengaja. Semua memang dapat mengetahui bahwa terkadang di jalanan, para pengemudi tidak bisa lepas dari kelalaian. Baik itu karena mengantuk, kurang konsentrasi atau ada hal hal lain yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan tersebut.

Namun dalam berita tersebut, dituliskan bahwa  Scooterist/club vespa/ penggemar vespa disebut dengan penyebutan  Geng Vespa. Ini adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal, dimana pengistilahan tersebut sangat berpengaruh besar bagi scooterist atau penggemar vespa.

Dikalangan komunitas pencinta vespa tidak ada penyebutan Geng untuk sesama club atau pencinta vespa dan motor-motor yang lainnya. Kenapa demikian? Karena memang istilah geng adalah sebuah penyebutan kepada kumpulan motoris yang bisa ugal-ugalan dan membuat kerusuhan.

Sebagai salah satu contohnya, adalah VAC (Vespa Antique Club) yang telah diakui keberadaannya oleh Polda Bandung sejak 1993. Club ini memang sudah menjadi bagian penting dalam beberapa event pemerintahan Provinsi  Jawa Barat. Seperti halnya pada tiap Bulan Agustus yang selalu berperan aktif dalam suksesnya peringatan HUT RI. Serangkaian acara seperti tabur bunga di makam pahlawan, peringatan hari pramuka dan acara puncak yaitu Upacara pada tanggal 17 Agustus.  Sebagai sebuah organisasi resmi yang merupakan Club Vespa peertama di indonesia VAC juga telah dilengkapi dengan AD/ART.

Apa yang membedakan Club dengan Geng?

Pengistilahan Geng vespa itu tidak tepat, karena istilah geng biasa digunakan untuk kumpulan OTB (Organisasi Tidak Berbentuk) yaitu sebuah kumpulan spontanitas yang terdiri dari orang yang memiliki hobby/kegemaran yang sama. Dalam hal ini, biasnya kumpulan tersebut memang tidak memiliki tujuan serta arahan yang terorganisir. Sehingga rentan terhadap tindakan-tindakan spontanitas yang tidak bertanggung jawab.

Seperti halnya dibandung, perang  terhadap geng motor tersebut terus digalakan sejak maraknya tindak kejahantan yang dilakukan para anggota geng tersebut.  Tentu saja tidak semua pengendara motor baik itu motor keluaran terbaru atau lama di beri tindakan atau diperangi. Karena hanya geng motor saja yang diperangi tersebut.

Untuk mengetahui geng motor, tidak semudah dengan menyebut bahwa pengendara motor  secara berkelompok adalah sebuah geng. Karena ada bebera kriteria kumpulan/rombongan atau komunitas yang bisa di sebut geng. Berikut adalah kriterianya:


  1. Kebanyakan anggota geng motor segan untuk menggunakan perangkat safety dalam berkendaraan, seperti helm, sepatu dan jaket.
  2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti samurai, badik hingga bom Molotov.
  3. Biasanya hanya beraktifitas pada malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang serta gemar menggunakan knalpot bersuara keras.
  4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara yang bersifat hura hura, dan kejahatan secara berkelompok seperti:  Pengeroyokan, jambret dan sebagainya.
  5. Anggota nya lebih banyak ke pada kaum lelaki yang berkarakter keras, sekalipun tidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut menjadi anggota geng.
  6. Kendaraan yang mereka gunakan biasanya bodong, gak ada spion, sein, hingga lampu utama. Yang penting buat mereka adalah mampu untuk di pacu dalam kecepatan tinggi.
  7. visi dan misi mereka jelas, karena tidak memiliki aturan organisasi yang disusun, seperti program kerja AD/ART dll.
  8. tidak terdaftar dikepolisian atau masyarakat setempat.
  9. Lebih memilih tempat sepi, gelap untuk berkumpul, hal ini dilakukan agar tidak terlalu kelihatan di muka umum. Karena mesti diketahui, satu geng motor itu tidak ada yang berteman dengan geng ytang lainnya.
  10. Rekruitmen anggota batu dan pelantikan biasanya dilakukan dengan kekeraasan fisik seperti; berkelahi dan menenggak minuman keras.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun