Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kursi Mahal Untuk Orang Cacat

20 Januari 2012   01:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:40 202 6
Lama tak terdengar
Dengkur yang teratur
Sunyi dalam hening
Hangat dan cerahnya pagi hari

Disana ada ketakutan
Resah
Gelisah
Amarah
Benci
Caci maki

Degup jantung bersahutan
Hiasi malam panjang
Temani teriknya siang
Bersama dalam kecewa tak terkira

Janji manis
Hilang dalam terang
Visi misi
Sirna sekejap mata

Parlemen
Pejabat
Birokrat
Penguasa

Pelindung
Pembina
Pengayom
Penjajah

Hukum
Keadilan
Nurani
Museum

Kemewahan itu berdampingan dengan kumuh
Kemegahan itu bertetangga dengan miskin

Hedonisme
Rakus
boros
Bobrok

Atas nama fasilitas
Legalisasi perampokan
Sebagai wakil
Sebagai pengemban amanat rakyat
Pemeras darah dan keringat rakyat

Syair pelembut licik
Sajak pewarna jahat
Lagu penawar curang
Irama pengiring tipu daya

Ketimpangan
Kesenjangan
Ketidakadilah
Lumrah dan tak asing lagi

Namun
Aku masih meyakini
Disana masih ada si wakil
Yang berani terpuruk dengan kejujurannya

Dan aku masih meyakini
Esok atau lusa dia akan bangkit
Menjadi pelopor
Pion
Ikhwal
Menjadi wakil yang aspiratif

Dan kursi yang mahal itu
Pasangi saja roda
Karena itu hanya untuk orang cacat

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun