Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa CERN (European Organization for Nuclear Research) mempublikasikan suatu penemuan penting dan membuat kaget ahli-ahli fisika. Dalam percobaan yang disebut OPERA (Oscillation Project with Emulsion-tRacking Apparatus) mereka menemukan bahwa Neutrino, partikel tak bermuatan dengan massa mendekati nol, ternyata mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya. Jika benar, maka pendapat Einstein bahwa tidak ada benda yang bergerak melebihi kecepatan cahaya di ruang hampa, 299.792.458 meter per detik akan segera direvisi. Pendapat Einstein ini sendiri merupakan fondasi dari ilmu fisika modern. Dari hasil percobaan, neutrino bergerak 60 nanodetik lebih cepat dari cahaya ( 1 nano= 1x10−9). Beberapa ahli berpendapat bahwa mungkin saja terjadi kesalahan pada instrumen-instrumen yang digunakan. Sementara pihak CERN menjelaskan bahwa sebelum hasil ini dipublikasikan mereka telah selama 6 bulan meneliti kembali hasil percobaan ini. Ada juga beberapa ahli lain menyakini temuan CERN, mengingat lembaga ini adalah lembaga terhormat dan disini juga berada beberapa pemenang nobel Fisika. Salah satu ahli yang tidak sependapat dengan temuan CERN ini adalah Carlo Contaldi dari Imperial College London. Contaldi mengatakan bahwa perhitungan waktu yang dilakukan dalam percobaan ini tidak mempertimbangkan salah satu aspek dalam teori relativitas Einstein, bahwa ada sedikit perbedaan gaya gravitasi pada dua tempat yang berbeda dan hal ini kemungkinan menyebabkan sedikit perbedaan detak waktu di dua tempat pengukuran neutrino. Dalam percobaan ini, neutrino ditembakan dari lokasi CERN di Genewa Swiss, yang relatif lebih berada di tengah bumi sehingga memiliki gaya gravitasi yang sedikit lebih besar dari pada akhir pengukurannya di Gran Sasso, Italy. Hal ini menyebabkan neutrino akan bergerak semakin cepat saat mendekati titik pengukuran. Pendapat Contaldi dibantah oleh Dario Autiero dari Institute of Nuclear Physics dan merupakan physics coordinator untuk OPERA, menurutnya sinkronisasi jam telah dilakukan secara detail dan pihaknya akan segera me-revisi publikasi ini untuk semakin memperjelas metode penelitian yang dilakukan. Diberitakan bahwa diskusi antara Contaldi dan Autiero masih berlangsung sampai saat ini. sumber:
Majalah Nature online
KEMBALI KE ARTIKEL