Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Just Another Blog Entry about Jakarta Public Transport

1 Agustus 2010   03:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:24 36 0
Beberapa hari yang lalu saya menonton acara di NatGeo tentang bagaimana kota Seoul mengatasi kemacetan yang mereka alami pada akhir tahun 80-an ternyata masalah. Ternyata masalah yang di hadapi oleh Seoul sama seperti yang sekarang di alami juga oleh jakarta. Jumlah mobil yang makin banyak, public transport yang sangat buruk, selalu sesak dan sama seperti di jakarta bis yang suka berhenti di sembarang tempat.

Dan untuk mengatasi masalah transportasi kota Seoul menggunakan teknologi dan menambah jumlah armada bis mereka. Jumlah armada bis di kota Seoul merupakan salah satu yang terbanyak di dunia. Tiap bis pergerakannya dipantau dan dikontrol oleh Control Centre, dengan menggunakan bantuan GPS, jadi apabila ada kemacetan atau jarak antar bis terlalu jauh atau dekat, maka pusat control ini akan memberikan informasi kepada pengemudi Bis untuk memperlambat atau mempercepat kendarannya.
Nah dalam pemikiran saya kenapa ini tidak di terapkan di jakarta. Memang biayanya akan besar, tapi kerugian yang diakibatkan akan lebih besar apabila masalah transportasi ini di biarkan berlarut-larut.
Dengan adanya suatu Control Centre maka aliran bis akan lebih terkendali misalnya jalur mana yang memiliki penumpukan yang tinggi, jalur mana yang jumlah penumpangnya sedikit maka Control Centre dapat memperbanyak jumlah bis di jalur yang padat, dengan mengambil bis dari jalur yang sepi. Selain itu pusat kontrol juga dapa melakukan pengawasan bis mana yang disiplin atau tidak sehingga dengan ini penindakan akan lebih mudah karena adanya data yang valid.
Selain itu apabila kita kembangkan system ini maka dapat digunakan untuk mengontrol polusi yang di hasilkan oleh tiap bis, misalnya dengan memonitor penggunaan bahan bakar, dengan begitu setiap bis akan lebih ekonomis.


Saya bukan ahli transport, hanya pengguna jalan yang sudah bosan dengan kemacetan di jakarta, walupuan skarang saya sudah beralih ke sepeda. Tapi sebagai pengguna jalan di jakarta sangat mendambakan suatu public transport yang lebih manuasiawi, karena yang di angkut adalah manusia dan bukan kambing.
Don't save the planet, coz the planet is fine but the human are f*c*ed up

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun