Aku sebenarnya tidak tahu mengapa dia (Adikku) tidak berterusterang kepadaku. Aku ini Kakak yang tolol sekaligus tidak peka dengan apa yang dirasakannya (Adikku). Aku rasa Tuhan pantas untuk menghukumku. Aku merasa tidaklah lagi berguna untuk dia (Adikku). Kakak macam apa aku ini? Membiarkan adiknya sendiri merasa kesepian. Harusnya aku sadar dan tahu, semua anak kecil butuh perhatian dan kasih sayang, termasuk adikku. Namun aku terlalu bodoh untuk mengerti semua itu. Aku terlalu egois dengan duniaku sendiri. Melupakan dia (Adikku), bahkan untuk sekedar menyapa atau bermain bersama saja jarang atau mungkin tidak pernah sama sekali.
Tuhan, engaku pantas menghukum manusia seperti aku ini.
Aku tahu semuanya dari catatan pribadinya (Adikku). Hatiku seketika sangat terpukul ketika membaca catatan pribadi milik adikku. Hampir semua lembaran yang ada didalam buku itu terdapat namaku.