tidak semestinya kita membiarkan gemuruh resah menyusup hari
bilakah rindu yang entah akan mengakrabi malam-malam kita?
menerawang pada bidak semu
membersamai mantra yang menguar dalam hening
sendu mendekap degup emosi yang tak terkendali
saat ingatan kembali menikam gejolak
terlintas desah peluh menyatu dalam hangat
resahku akanmu yang berharap kembali hadir
saling bertaut dalam tatapan teduh dan aroma pelukmu
aku dan kamu dipenghujung januari
semesta membersamai kita
mengaamiinkan rapalan doa yang kulangitkan
rinduku...segera berlabuh
bersamamu lelaki pemilik hujan januari