Tidak seperti hari – hari sebelumnya, selama hari ini Ine-ku begitu diam. Tidak banyak bicara. Ketika aku bertanya hanya dijawab “ya” atau “tidak”, selebihnya anggukan kepala dengan senyum seadanya. Sangat sedikit mengulum senyum. Terpancar raut sedih sedikit senduh. Gambaran murung juga menghias romannya. Entahlah, tak mungkin kupeduli terlalu lama. Sebab, waktu dan senja yang merayap telah menjemputku segera pulang. Nanti malam aku harus tinggalkan Ende.