SIANG tadi, seorang anak tetangga pulang dari sekolah sambil menangis. Ia membuka pintu rumah dengan kasar. Terdengar prakkk. Ia kesal. Ia kecewa. Di hadapan ibu yang sedang duduk di ruang tengah, anak kelas empat SD ini menangis sejadi – jadinya. Ia menangis sangat lama sebelum memberitahukan sebab – musebabnya.