“Tidak apa-apa sayang, tembok itu baru mama beli dari toko di pusat kota, mahal harganya. Tembok dengan mata itu sedang
trend-trend nya di seluruh penjuru kota, bahkan negeri, bahkan dunia. Kita yang di perdesaan, dan beruntung masih punya uang lebih, ikutan saja”.
KEMBALI KE ARTIKEL