Sebagai anak sekolah yang membantu ibu berjualan di warung sering menyulitkanku untuk belajar. Aku dituntut untuk memulai berjualan di warung dimulai setelah ashar setelah pulang sekolah, break dari maghrib sampai isya dilanjutkan malam sampai jam setengah 10. Setiap hari begitulah aktivitas rutinku untuk membantu ibu berjualan. Akibat dari rutinitas tersebut aku terkadang merasa kesulitan untuk belajar karena memang fokusku terpecah antara jualan dan menyambi belajar di warung. Kadang aku lebih memilih untuk membuka hp dan bermain dari pada membuka buku karena menurutku warung merupaka tempat yang kurang nyaman untuk membuka buku pelajaran.
KEMBALI KE ARTIKEL