Hirarki yang kaku dan budaya senioritas membelenggu kreativitas dan inovasi. Suara mereka bagaikan bisikan di tengah hiruk pikuk birokrasi, tak didengar dan tak dihargai. Mimpi dan ambisi terkubur dalam tumpukan rutinitas, tergantikan oleh rasa lelah dan apatis.
Di antara tumpukan berkas dan angka, mereka merindukan pengakuan. Ingin berkarya nyata, ingin memberikan dampak positif bagi bangsa. Namun, sistem yang kaku dan birokrasi yang berbelit-belit menjadi tembok tebal yang mustahil ditembus.
Harapan demi harapan sirna, tergantikan oleh kekecewaan dan keputusasaan. Semangat yang dulu membara kini meredup, tergantikan oleh rasa hampa dan penyesalan.
Inikah pengabdian? Inikah balas jasa untuk negeri? Pilu menyelimuti hati para pegawai pemerintah, terjebak dalam lingkaran sistem yang tak berpihak pada mereka.
Namun, di tengah kepiluan itu, masih ada secercah harapan. Harapan akan perubahan, harapan akan sistem yang lebih adil dan menghargai jerih payah mereka. Harapan bahwa pengabdian mereka tak sia-sia, bahwa mereka pun bisa berkarya nyata dan memberikan kontribusi berarti bagi bangsa.
Semoga pilu ini takkan abadi. Semoga suatu saat nanti, jeritan hati mereka didengar dan nasib mereka diubah. Semoga pengabdian mereka dihargai, dan mereka dapat menjadi abdi negara yang sejahtera lahir dan batin.