Pagi telah memperlihatkan dirinya
Pekat sinar dinginnya embun
Hembusan nafas mengerlik pelik
Senja tiba di ufuk sana
Mata kecil kian berbinar
Melihat senja indah keperakan
Tangan mungil menyambut hangat
Dengan segelas kopi di pagi hari
Wangi pekat menyeruak ke hidung
Memaksa beranjak dari heningnya kamar
Kaki melangkah ke tirai jendela
Kulihat harapan yang menanti
Bisikan halus seakan jadi nada
Bahwa hidup haruslah dinikmati
Penyelasan perlahan larut
Bersama dingin embun dan hangatnya pagi
Pagi memaksaku untuk tenang
Menata hati dengan fikiran positif
Aku tak lupa dengan bias senyum
Untuk menyambut pagi dengan sejuta harapan
Pringgabaya, 8 januari 2021